Walaupun Sudah Menjadi Suami, Seorang Pria Tetap Milik Ibunya

Banyaknya terjadi sosok suami yang selalu mendengarkan perkataan istrinya namun mengabaikan ibunya sendiri yang berjuang hidup demi untuk anaknya dahulu. Namun sebenarnya tulisan di bawah ini ditujukan buat para menantu, dan juga lebih ditujukan buat diri kita sendiri baik itu para pembaca maupun pribadi admin sendiri.

Sosok ibu adalah orang yang sangat memiliki peranan penting bagi sesorang, baik itu pria maupun wanita, Ibu adalah malaikat yang dikirim oleh yang maha kuasa dan dengan bertaruh nyawa pun dia rela demi membahagiakan anaknya.
 Aku Milik Suamiku dan Suamiku Milik Ibunya
 Aku Milik Suamiku dan Suamiku Milik Ibunya
Sesukses apapun seorang suami dia tetap harus berbakti kepada Orang tuanya, dan dia juga memiliki kewajiban kepada anak dan istrinya, seperti kata orang dulu "Istri adalah Milik Suami, dan Suami adalah Milik Ibunya"

Langsung saja dibaca artikel singkat berikut :
Seburuk apapun mertua.. aku selalu ingat bahwa..
 

Dia..adalah wanita yg mngandung suamiku dalam kepayahan selama 9 bln..
 

Dia..adalah wanita yg air susunya menjadi makanan pertama bagi suamiku..
 

Dia..ialah wanita yg mendidik dan membesarkan suamiku, yg mngajarkan kepada suamiku akhlaq sehingga aku nyaman di sisi suamiku.

Aku..ga pernah keluar uang sepeserpun untuk nyekolahin suamiku.. hingga ia dapat ijazah, yg sekarang ijazah itu ia gunakan utk mencari nafkah..untuk menafkahi aku!!

Aku..ga sedikitpun mendidik suamiku hingga kini ia jadi pria yg penuh tanggungjawab.. dan aku merasakan bahagia menjadi istrinya.

Setelah pengorbanannya yg bertubi tubi.. anak laki lakinya menikah denganku.. dia bagi kasih sayang anaknya denganku..

Cemburu?? Pasti dia cemburu..aku wanita asing, yg kini selalu disayang2 oleh anak laki lakinya..
 

Harta anak laki lakinya tercurah untuk kunikmati..padahal ia yg melahirkan..membesarkan dan mendidik..

Aku memahami cemburu itu.. walau aku pun merasakan cemburu ketika suamiku lebih memihak mertuaku..
 

Aku bukan malaikat yg ga pernah jengkel dgn mertuaku,, dan mertuaku pun bukan malaikat yg selalu kubela.

Adakalanya aku marah..cemburu dan sakit hati,,
 

Namun aku ingat semua jasanya pada suamiku.. jasa yg sampai akhir hayatpun aku ngga akan mampu membayarnya..

Pada ujung tangisku.. terngiang nasehat ibundaku tercinta..

“Nak.. dukunglah suamimu utuk berbakti pada ibunya.. jangan suruh ia memilih antara kau dan ibunya.

Karena.. kelak kau akan merasakan bagaimana sakitnya diperlakukan seperti itu oleh anak laki lakimu..
 

Apa yg kau lakukan pada mertuamu..akan dilakukan pula oleh menantumu.. segala sesuatu pasti ada timbal baliknya”..

Dan tangisku makin deras..

Oh suamiku.. bahagiakanlah org tuamu semampumu..

Semoga kelak anak2 kita pun membahagiakan kita, sebagai balasan baktimu pd orang tuamu.

Mumpung mereka masih hidup.. belum tentu pula mereka masih bisa ngrepotin kita 10th ke depan.

Ga lama.. tapi balasannya adalah syurga.

— Sekian —

Penyampaian Singkat saja :
  1. Ada ORANG TUA di Balik Sukses Kita
  2. Menafkahi Orang Tua Setelah Menikah tetap tanggun jawab seorang anak
  3.  Sekuat apapun seorang pria tetap akan mengadu kepada orang tuanya walaupun hanya dalam bercerita
  4. Ibu adalah penyemangat dalam kehidupan kita. 
Tangan pemberi adalah yang paling mulia. Mulailah dengan orang yang (wajib) kau tanggung , yaitu ibumu dan ayahmu” (H.R. An-Nasai)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel